.
-o-
.
“Leo, yang ini lucu, tidak?” Uncle Sehunbo mengambil sebuah plushie Crong ukuran jumbo dari display toko mainan. Besar boneka itu mungkin sebesar baby Enzo, adik Leo.
“Lucu! Lucu! Lucu!” Leo melompat-lompat bersemangat. Matanya berbinar-binar. Bibirnya tersenyum lebar.
Leo suka Barney, Leo juga suka Woody, tapi Leo paling suka Crong si bayi Dinosaurus di kartun Pororo.
Daaan… Uncle Sehunbo membelinya! Whoaaa.. Leo senang sekali! Soalnya, selama ini Hunbo belum pernah membelikan Leo boneka sebesar itu.
.
Lalu, mereka menuju tempat asing. Leo belum pernah ke sini.
“Kita mau kemana, Hunbo?”
“Ke rumah teman sebentar ya.”
Leo mengangguk-angguk. Leo tidak peduli kemanapun mereka pergi, yang penting Leo dapat Crong, yaiy!
.
Ting tong!
Uncle Sehunbo menekan tombol pintu apartemen. Seorang laki-laki muncul dari balik pintu. Laki-laki itu tinggi seperti Hunbo, tapi kulitnya lebih gelap, bahkan lebih gelap dari Leo. Dan hanya memakai celana pendek.
Leo menunjuk perut laki-laki itu. “Kata mama, kalau tidak pakai baju nanti masuk angin.”
.
Laki-laki itu tertawa, lalu menoleh pada uncle Sehunbo. “Ini Leo? Keponakanmu itu?”
Hunbo hanya menjawab, “Yeah, begitulah.” Lalu tiba-tiba mengambil boneka itu dari tangan Leo dan menyerahkannya pada temannya itu.
Sang teman terkejut. Terdiam sebentar. Lalu tertawa terbahak-bahak.
.
Leo juga terkejut. Terdiam sebentar. Lalu marah. Alisnya berkerut. Dengan cepat Leo berjinjit dan merebutnya kembali.
“Tidak mau! Crong milik Leo!” Leo mendekap boneka itu erat-erat.
Uncle Sehunbo berjongkok agar sejajar dengan Leo. “Leo kan sudah punya banyak Crong di rumah. Ini bukan buat Leo. Ini hadiah untuk Kai. Hari ini Kai berulangtahun,” Uncle Sehunbo memperkenalkan temannya itu.
.
Kai menyeringai, membuat Leo makin cemberut.
“Tidak mau!”
“Leo…”
“TIDAK MAUUUU! INI CRONG-NYA LEO!” Leo mulai berteriak dan menangis sambil melindungi Crong.
Melihat itu, Kai ikut berjongkok. “Aaah, Leo suka Crong juga? Kai juga suka. Ayo kita nonton bersama-sama! Kai punya banyak DVD-nya,” bujuk Kai.
.
Tangis Leo mereda seketika. “Sungguh?”
“Sungguh!” Kai mengangguk-angguk meyakinkan.
.
Mereka pun menonton Pororo bersama-sama. Leo bahkan tertawa geli melihat Kai menirukan gerakan dan suara Crong. “C-C-c-crooong! Crooong!”
Persis!
“Kenapa Leo suka sekali sama Crong?” tanya Kai.
“Soalnya, Crong itu Leo.”
“Crong itu Leo?”
“Iya, baby Dino.”
.
Uncle Sehunbo hanya memutar bola mata mendengarkan percakapan Kai dan Leo.
“Mari kita pulang, Leo. Mama sudah menelepon. Ayo berterima kasih dulu pada Kai. Leo juga belum mengucapkan selamat ulangtahun, kan?”
Leo mengangguk-angguk. Sudah puas menonton dan dihibur oleh Kai.
“Terima kasih, Kairong! Selamat ulangtahun!”
.
Kai tertawa mendengarnya. Lalu menyeringai. “Berarti sekarang bonekanya boleh buat Kai, ya?”
Leo menirukan seringai Kai.
Lalu menggeleng mantap.
“Tidak boleh! Ini Crong-nya Leo!”
.
.
***
.
.
Kairong, jangan rebutan Crong sama Leo ya xD
.
.
Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Hello Leo, Kim Jongin, Leo Recipon, Oh Sehun
