“Aku tidak menyesal masuk Hogwarts”
Chanyeol membuka matanya perlahan. Ini hari minggu dan … masih jam delapan pagi. Pria jangkung tersebut merenggangkan kedua tangannya, mengulet ke kanan dan ke kiri kemudian memutar tubuhnya dengan posisi tengkurap. Sedikit menungging dan…
”Aahh… my morning gas is out,” gumamnya lega.
Bangkit dari tempat tidur, Chanyeol meraih handuk mandi yang berada di depan tempat tidurnya. Memandang berkeliling sejenak dan tersenyum. Seluruh penghuni asrama putra Slytherin di tahun kelima masih tertidur pulas.
Sehun masih terkubur di dalam selimut. Si prefek putra, Kris masih dalam posisi telentang dengan baju yang menyingkap hingga dada. Dan Tao si muka preman masih dalam posisi nyaman memeluk boneka panda. Sedangkan sisa teman-temannya yang lain juga masih dalam keadaan yang kurang lebih sama.
Chanyeol bersiul pelan dan melangkah dengan riang menuju kamar mandi. Selesai mandi, Chanyeol mengganti bajunya dengan baju santai. Dan ternyata ketiga teman tim Quidditchnya sudah membuka mata.
“Akhirnya kalian bangun juga, tidak adakah yang ingin ke aula besar untuk sarapan?” sapanya riang.
Sehun hanya menatap Chanyeol dengan malas. Sedangkan Tao dan Kris juga masih terduduk di pinggir tempat tidur mengumpulkan nyawa.
Selang tiga puluh menit kemudian, keempat punggawa Slytherin itu pun menuju aula besar untuk memenuhi jeritan perut mereka yang minta diisi. Sepanjang perjalanan, Chanyeol tak henti-hentinya menyapa para gadis yang melewati mereka.
Atau terkadang ia hanya bersiul jika memang ada yang cantik. Sedangkan ketiga temannya yang lain hanya menampakkan image cool seperti biasa.
“Wow lihat siapa ini, hi cantik siapa namamu?” Chanyeol mengedipkan mata menggoda seorang cewek Ravenclaw, yang dibalas dengan muka mengernyit dari si cewek.
“Oh Oh Oh fu fi fu yoo whatsaap sexy girl, i’m Chanyeol si keren yoo yoo yoo,” Chanyeol menggoda serombongan cewek Hufflepuff yang juga berpapasan dengan mereka.
Kris hanya memutar mata malas melihat aksi Chanyeol. Sedangkan Tao sudah tidak bisa lagi menahan tawa.
Chanyeol merangkul pundak Sehun, “Hey mate, kenapa kau diam saja. Apa kau tak lihat banyak cewek-cewek cantik disini.”
Sehun yang masih setengah sadar tidak menggubris Chanyeol. Ia hanya terus berjalan dengan mata separuh tertutup.
Kemudian Chanyeol memegang tangan Sehun dan melambai-lambaikannya kepada seorang gadis Slytherin di depan mereka.
“Hi cantik, aku Oh Sehun si Kapten yang tampan. Namun aku masih suka mengemut jempolku ketika tidur,” ujar Chanyeol.
Saat itu juga baik Kris maupun Tao langsung menghentikan langkah mereka dan tertawa terbahak-bahak hingga berjongkok dan membentur dinding. Dan si gadis Slytherin – yang Kris tau adalah pasangan prefeknya Raven Ryu – hanya bisa terkikik geli mendengar informasi spontan itu.
Sehun yang masih sangat mengantuk hanya memandang tajam Chanyeol dengan muka merah padam. Ia akan membuat perhitungan dengan Chanyeol nanti di lapangan, sekarang ia sedang malas melakukan apapun. Kantuk ini benar-benar menidurkan semua urat sarafnya termasuk urat malu.
Dan tiba-tiba dari ujung koridor – dari arah ruang transfigurasi – seseorang berlari dengan kencang ke arah Sehun dan memeluknya erat.
Chanyeol membelalakan matanya lebar-lebar hingga nyaris keluar. Memandang Kris dan Tao yang juga sama terkejutnya, Chanyeol kembali menaruh perhatian pada Sehun dan si pria asing.
Pria itu – Kim Kai si beater Gryffindor – melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi Sehun.
Memandang si kapten dengan penuh cinta dan berkata, “Oh Sehun aku mencintaimu.”
Dan sang kapten pun benar-benar terjaga sepenuhnya.
***
*Note: Meet Chanyeol, si keren *wink*
Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Huang Zi Tao, Kris Wu, Oh Sehun, Park Chanyeol
