Quantcast
Channel: saladbowldetrois
Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

[FICLET] His Little Princess

$
0
0

his little princess

He is a rotten person.

Semua orang bilang begitu tentang Kris Wu. Lelaki itu tahu—meski mereka tidak pernah mengatakannya langsung di depan wajahnya. Barangkali terlalu takut akan akibat yang mereka terima setelahnya, karena Kris hanya perlu sedikit menjentikkan jarinya dan nyawa seseorang bisa-bisa melayang. Itu bukanlah hal sulit bagi Kris. Gunungan uang miliknya bisa membuatnya kebal terhadap hukum.

Semua orang bilang Kris tidak punya hati. Ketika salah seorang pegawainya melakukan kesalahan—tidak peduli itu hanya kesalahan kecil sekalipun—dia tidak pernah berpikir dua kali untuk memecatnya. Meski orang itu sudah menekuk lututnya di lantai, menggelayut di kaki celana Kris sambil menangis untuk diberi belas kasih. Mengiba bahwa dia punya istri dan anak-anak di rumah yang harus ia hidupi dari gajinya yang tak seberapa.

Tapi Kris sepertinya benar-benar tidak punya hati, dia tidak peduli. Segala tangis penuh mengiba hanyalah bagai angin lalu di telinganya.

Semua orang bilang Kris begitu dingin—tak kalah dinginnya dari gulungan es di kutub utara. Dia tidak pernah tersenyum, tidak pada siapapun, tidak karena alasan apapun.

-

Get lost! I don’t want to see your face ever again.” Kris mengerang kesal. Ini memang bukan hari terbaiknya. Hari ini ada beberapa urusan bisnisnya tidak berjalan sesuai dengan keinginannya dan justru hari buruk itu harus ditutup dengan pelayan dungu yang tidak tahu cara menggunakan matanya saat berjalan—menumpahkan secangkir kopi di jas elegan milik sang pebisnis muda.

Gadis pelayan tertunduk lunglai. Wajahnya pucat pasi dan bibirnya gemetaran menahan tangis. Ia ingin memohon, tapi barangkali percuma. Siapa yang tidak tahu, Kris Wu tidak pernah memberi kesempatan kedua.

Bugh!

Kris baru saja akan melanjutkan langkah, meninggalkan gadis pelayan yang masih tertunduk pasrah ketika lagi-lagi tubuhnya di tabrak seseorang.

Lelaki itu lagi-lagi mengerang. Ini benar-benar hari yang buruk untuknya. Mata lelaki itu turun dan mendapati seorang gadis kecil yang baru saja menabraknya terpental di lantai. Gadis kecil itu meringis dan Kris dapat merasakan kalau orang-orang di sekeliling mereka menahan napas. Terlalu ngeri untuk membayangkan yang akan terjadi pada gadis kecil nan malang itu. Sebagian dari orang-orang yang menjadi saksi kejadian tersebut bahkan mulai berdoa agar orang tua si gadis kecil cepat muncul dan memohon maaf kepada lelaki tak berperasaan.

Kris menunduk menatap gadis kecil yang terduduk di lantai dengan ekspresi dingin di wajahnya yang masih tak tercairkan, sampai ketika…

Ouch, Daddy! It hurts. Kenapa kaki Daddy harus begitu besar dan panjang? Aku seperti baru saja menabrak sebuah tiang listrik!” Gadis kecil berseru nyaring. Bibirnya manyun ke depan pertanda bahwa dia sedang tidak senang.

Dan begitu saja… segala kebekuan di wajah Kris lenyap seketika, berganti seulas senyum kecil hangat yang membuat mereka yang melihat ternganga. Lelaki itu menunduk, meraih gadis kecil itu ke dalam gendongannya.

I’m sorry, little princess. Bagaimana kalau Daddy belikan sebuah teddy bear raksasa, hm? Sebagai permohonan maaf.”

Si Gadis kecil tersenyum lebar. Kekesalannya terlupakan dalam seketika. “Daddy is the best daddy in the world!” Dan ayah dan anak itu pun saling memeluk hangat.

Well… Kris memang manusia busuk, tetapi baginya itu tidak masalah selagi dirinya tetap menjadi yang terbaik bagi putri kecilnya.

Kris bukannya tidak punya hati. Dia punya. Jumlahnya satu dan hanya berfungsi dengan baik bila itu menyangkut putri kecilnya.

Kris memang dingin. Tetapi untuk putri kecilnya, dia bisa menjadi sehangat pantai di musim panas.

Semua demi little princess-nya…

-fin

In attempt to accomplish Prompts’ Challenge. Prompt A-23 : Rotten, accomplished.


Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Kris Wu, Wu Yifan

Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Trending Articles