.
-o-
.
“Papaaaaaa! Papaaaaaa Dinooooo!” Leo berlari kencang menyerbu masuk ke dalam rumah. Di belakangnya terdengar teriakan frustasi Hunbo yang menyuruhnya berhenti. Mereka baru datang dari jalan-jalan.
“Iya sayang? Ada apa?” Papa yang sedang melahap Nachos, kebingungan melihat serbuan Leo. Sambil memegangi Leo yang melompat dan berdiri di atas sofa, Papa melempar pandangan tanya ke Hunbo, yang hanya dijawab dengan kedikan bahu.
“Leo mau punya adik lagi! Leo mau punya adik lagi!”
Papa meletakkan piring Nachos-nya di atas meja, sebelum terinjak Leo yang melonjak-lonjak di atas sofa. “Lho, Leo kan sudah punya Enzo?”
“Iya, tapi Leo mau punya banyak adik! Sepuluh juga boleh! Jadi, Papa hamil ya!” Leo menarik-narik kaus papa dengan semangat berkobar, matanya berbinar-binar.
Papa tertegun mendengar pertanyaan Leo. “Hah? Apa?”
Di belakang papa, Hunbo terdengar mendengus menahan tawa.
“Iya, Papa hamil ya, biar Leo bisa punya adik lagi,” Leo mengulangi permintaannya sambil nyengir lebar.
Papa Leo terdiam sebentar, mencerna permintaan Leo, lalu sedetik kemudian tertawa terbahak-bahak. “Leo, Leo… Yang bisa hamil itu hanya yang cantik-cantik.”
Leo mengerutkan alis. Kebingungan. “Hanya yang cantik?”
“Iya, sayang,” Papa memeluk dan mengangkat Leo ke pangkuannya, lalu mengecup pipi Leo dengan gemas, “Hanya yang cantik, seperti mama. Kalau papa yang tampan, begitu juga Leo, tidak akan bisa hamil.”
Leo mengangguk-angguk mendengar petuah papa. Oooh… orang tampan tidak bisa hamil.
Lalu tiba-tiba dahi Leo berkerut, mengingat-ingat semua cerita dari Lauren barusan tadi sewaktu mereka bermain bersama di rumah Lauren.
“Berarti daddy Lauren cantik ya, Pa? Soalnya kata Lauren, daddy Lauren mau hamil adik. Namanya Siwon Junior.”
.
.
***
.
.
Sssttt! Jangan bilang-bilang yaa
.
Filed under: fan fiction, one shot, series Tagged: Hello Leo, Lee Donghae, Leo Recipon
