Quantcast
Channel: saladbowldetrois
Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

[FICLET] Save The World

$
0
0

wonderful-time-clock-high-resolution-wallpaper

.

.

by Takyuyaki

.

.

“Apakah belum selesai?” Chanyeol berteriak dari ruang  tengah. Kembali ia hanya mengganti saluran TV dari saluran satu ke yang lainnya. Ia sudah nyaris bosan.

Teriakannya hanya dijawab kekehan ringan dari dalam kamar. Lelaki itu hanya mendesah pelan. Diliriknya arloji hitam favoritnya; pukul sebelas lebih dua puluh tujuh menit.

Apa yang ada di pikiran perempuan itu sih?

“Filmnya memang masih jam tiga nanti, tapi aku ingin kita bisa makan siang dulu,” rajuk Chanyeol.

“Iya sabar sebentar ya, lima menit lagi. Ini hanya tinggal merapikan eye liner. Sebelah kanan dan kirinya masih belum sama,” sahut suara dari dalam kamar.

Chanyeol hanya  bisa pasrah. Ia pun bangkit dari sofa yang  sedari tadi ia gunakan untuk menunggu. Bantal – bantal mungil yang tadinya tertata rapi kini menjadi berantakan. Bagaimana tidak, Chanyeol menggunakan para bantal itu dalam berbagai posisi: duduk manis, tengkurap, terlentang, berguling hingga posisi fetus.

Kembali mata coklatnya menekuri halaman demi halaman majalah perempuan yang teronggok rapi di bawah meja TV. Raut mukanya kembali menunjukkan raut bosan. Dilemparnya majalah itu ke atas sofa. Ia mengambil smartphonenya dan mulai menjelajah dunia maya.

Soundcloud, Instagram, Vapp, YouTube, hingga chat group Kakao dan Line semuanya ia baca. Padahal jika dalam keadaan normal, ia akan pura – pura menghilang seperti Jongin. Biar terlihat misterius dan dicari banyak orang.

Setelah sesi chat ringan dengan beberapa oknum rusuh di group chat, ia kembali bosan. Chanyeol sudah menjejakkan kaki di rumah ini sejak pukul sepuluh lewat tujuh menit. Kemudian sekarang jarum jam di dinding sudah beranjak ke angka satu lewat empat belas menit.

“Lima menit waktu mana sih? Planet Naboo?” gerutunya pelan. Ia menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

Ia beranjak kearah wastafel dan mencuci tangan disitu sembari bercermin. Membenarkan poninya sedikit dan mengagumi apa yang terpantul di sana. Kemudian suatu ide terbesit di sana. Serta merta senyumnya mengembang lebar.

“Aku keluar sebentar ya.”

Suara pintu kamar terbuka dan sosok mungil dengan rambut ikal kecoklatan melongok dari dalam, “Mau kemana?”

“Menyelamatkan dunia.”

.

.

If woman said:   “Wait a minute”

You can used that ‘a minute’ time with pray, fishing, get married and save the world.

.

FIN

.

Snapchat-1171926632670743442


Filed under: fan fiction, one shot Tagged: EXO, Park Chanyeol

Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Trending Articles