Quantcast
Channel: saladbowldetrois
Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Lauren’s Diary: the Girl in Red Riding Hood

$
0
0

lauren7

-

Lauren turun dari taksi dengan bersemangat dibantu mommy. Mereka baru saja kembali dari berbelanja, dan Lauren sangat senang karena mommy memperbolehkannya membeli plushie kelinci yang dia incar saat berkunjung ke toko boneka.

“Besok kita beli Loopy, ya, Mommy? Daddy bilang Lauren boleh bawa Loopy pulang.”

“Kalau begitu Lauren minta pada daddy saat dia kembali.”

“Yay! Yay! Yay!” Lauren berseru, melompat-lompat antusias di kakinya sementara menggenggam satu tangan mommy dengan erat. “Lauren suka sekali dengan Loopy. Warnanya pink, seperti stroberi.”

“Bukannya stroberi berwarna merah?”

“Lauren juga suka warna merah.” ujarnya lagi, kemudian tertawa riang.

Mereka berjalan ke memasuki lobi, dan berhenti di depan elevator. Mommy menggendong Lauren saat dia meminta untuk menekan tombol panggil, dan menurunkannya kembali sesaat kemudian.

Ruang besi itu turun dari puncak gedung apartemen, jadi akan sedikit agak lama menunggunya datang.

Dan Lauren sedang bermain dengan plushie-nya ketika perhatiannya beralih pada dua sosok yang saat itu muncul dari luar. Dia tidak pernah melihat mereka sebelumnya, dan Lauren tidak menyembunyikan rasa ingin tahunya melihat kehadiran mereka.

Seorang pria asing, dan gadis cilik dengan jubah panjang berwarna merah tua. Tudung menutupi kepalanya, Lauren penasaran.

“Hai, kami penghuni baru di lantai 23.” Pria asing itu menyapa mommy.

Sementara mereka mengobrol singkat, Lauren masih tidak bisa mengalihkan pandangannya pada gadis yang kini berdiri tak jauh di sampingnya itu.

Lauren harus mengakui, bahwa dia suka jubah yang gadis itu pakai. Warnanya merah, seperti stroberi.

Mereka saling bertatapan. Lauren tersenyum, dan melambai.

Gadis itu diam saja.

Aigoo, Dayoungie. Beri salam donk, ayo berkenalan dulu.”

Lauren mendongak pada sang pria asing ini ketika orang itu membungkuk dan bicara dengan gadis ini. Orang itu menarik tangan sang gadis dari dalam saku jubahnya, dan menuntunnya ke arah Lauren.

“Namanya Dayoung, bagaimana denganmu?” Pria itu bicara untuknya.

“Lauren.” Malu-malu Lauren memperkenalkan diri.

Pandangan matanya kembali pada gadis yang bernama Dayoung itu. Tangannya terulur untuk menyentuh jubahnya yang cantik, saat kemudian Dayoung mengeluarkan suaranya.

“Hati-hati, ada yang mengawasimu di pojok sana.” Nadanya datar. Tangannya menunjuk pada sesuatu di sudut koridor.

Lauren menoleh ke arah yang Dayoung tunjuk. Dia tidak menemukan siapapun. Atau apapun.

Gadis itu mengerikan. Lauren mundur selangkah. Dua langkah.

Kemudian bersembunyi di balik kaki mommy.

“Ayo pulang, Mommy.” ujarnya seraya minta digendong.

.

.

.

* * *

47502344d1628a397be4cd453bb23e4c

Welcoming Dayoung to the family!

Jeng jeeeeeeng~ coming up soon: Dayoungie Story. :D


Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Lauren Lunde, Lauren's Diary, Yoon Dayoung

Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Trending Articles