Salah satu dari banyak hal yang Lauren tidak suka di dunia ini, adalah pergi ke sekolah. Tiap hari Senin sampai Kamis, Lauren bergabung bersama anak-anak lain di area Upper East Side pergi ke sebuah sekolah balita tak jauh dari rumah. Di sana Lauren bertemu dengan banyak teman baru yang seumuran dengannya, dan mereka akan bermain, juga belajar bersama dari pagi hingga siang.
Alasan utama Lauren tidak suka pergi ke sekolah ini, adalah karena di sana ada Leo.
Bagi Lauren, Leo seperti anak singa. Dia suka menggigit, dan bergulat dengan anak-anak lain.
Lauren tidak menyukainya karena Leo suka sekali menyerang Lauren dan menjadikannya bantalan gulat. Dan bila Leo sudah memitingnya, tidak jarang dia akan terbanting dan terjengkang.
Lauren tidak suka. Jatuh ke lantai rasanya sakit.
Beberapa hari belakangan ini Lauren menolak pergi ke sekolah. Dia tidak mau bertemu dengan Leo dan bermain dengannya. Meski mommy dan daddy bertanya, dan juga berusaha untuk membujuknya, Lauren tetap bergeming. Dia bahkan mengarang banyak sekali alasan agar mommy dan daddy tidak lagi menyuruhnya pergi ke sekolah.
Hingga akhirnya daddy memberinya ultimatum; mereka tidak akan membawa Loopie pulang dari department store kalau Lauren tidak pergi ke sekolah.
Awalnya Lauren tidak peduli, tapi kelamaan dia kepikiran juga. Karena sudah lama sekali Lauren ingin membeli plushie edisi terbaru Loopie di toko boneka.
Lauren mencari ide. Dia tidak mungkin diam saja bila daddy sudah akan beraksi dengan peringatannya.
Kemudian Lauren mendapatkan ide. Dia meminta eomma Dayoungie agar mereka bisa pergi bersekolah bersama.
Lauren tidak bisa berhenti tersenyum dengan idenya ini. Dia merasa pintar.
.
Di hari pertama sekolah Dayoungie, mereka berangkat bersama. Mommy dan eomma mengantar mereka berdua sampai ke depan sekolah. Mommy berpamitan pergi ke kantor, dan eomma memberitahu, bahwa dia akan pergi sebentar dan akan kembali dalam beberapa jam untuk menjemput mereka. Dia meninggalkan Lauren dan Dayoung berdua setelah memberi Dayoung semangat dan mengecup mereka di kepala masing-masing.
Dengan erat Lauren menggenggam tangan Dayoung, mengajaknya masuk ke dalam kelas. Dia sudah menyebut tentang Leo pada Dayoung sebelumnya, memberitahu Dayoung supaya menakut-nakuti Leo dengan sipipipi.
“Dayoungie, itu Leo.” Lauren berbisik saat mereka masuk ke dalam kelas.
Leo melihat mereka. Leo berlari ke arahnya.
“Loreeeeeeeeennn!”
Lauren mundur selangkah. Dia mendorong Dayoung ke depannya.
Leo berhenti beberapa langkah di depan Dayoung. Mereka saling bertatapan beberapa saat, lalu Leo melengos pergi.
Begitu saja!
Ketika Lauren melongok ingin tahu kenapa Leo pergi begitu cepat, dia melihat wajah Dayoung saat itu.
Dayoung memberengut.
Dan Lauren mengangguk yakin pada dirinya sendiri. Sudah dikonfirmasi.
Dayoung memang seram.
.
.
.
* * *
===============================
Welcoming Leo to the family!! ~♥
Hello Leo, coming soon!
Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Lauren Lunde, Lauren's Diary, Leo Recipon, Yoon Dayoung
