Quantcast
Channel: saladbowldetrois
Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Super Junior Oneshot Series #Siwon

$
0
0

OS SUJU SERIES

“I don’t know what I should do

But, they are my treasure”

~

Hari itu, Lee Donghae tiba-tiba diam, tidak berkata satu patah pun.

Lee Hyukjae maupun Cho Kyuhyun juga tidak berbuat ulah.

Seorang Kim Ryeowook, bahkan hanya membolak-balik buku resep dengan wajah tanpa senyuman.

Ketidakhadiran seorang Park Jung Soo menambah kemuraman yang ada. Leader dari idol group Super Junior itu sedang menjalankan tugasnya sebagai warga negara Korea Selatan; wajib militer.

Kim Heechul pergi entah ke mana, dan Choi Siwon yang sedang berada di dorm saat itu melihat wajah hyung-nya pergi dengan dahi terlipat.

Lee Sungmin tak menampakkan diri. Entah pria itu masih tidur atau memang sedang tidak mood untuk bergabung dengan member lainnya yang terlihat tidak baik-baik saja.

Kim Jongwoon atau sering dipanggil Yesung, sama seperti leader mereka, sedang menjalani wajib militer.

Tak ada yang bisa membuat suasana lebih baik. Dan anehnya, Kim Young Woon pun tidak ada disana saat itu, seperti hilang ditelan bumi.

Shindong bahkan tidak menyentuh makanan yang sejak pagi tadi sudah Ryeowook siapkan. Tidak ada satu pun yang sarapan, tidak ada satu pun yang berbicara.

“Aku pergi dulu.”

Seseorang memecah keheningan. Lee Hyukjae memakai jaketnya, di luar sana udara belum sepenuhnya hangat.

“Kau mau ke mana?” Siwon bertanya, mendekati Hyukjae yang sudah bersiap pergi.

“Hanya ingin mendinginkan pikiranku saja. Kau tidak pulang?”

Siwon menggeleng. “Aku ada acara nanti. Lebih baik menunggu di dorm daripada di rumah.”

“Baiklah.”

Hyukjae mengangguk sedikit, lalu melangkah keluar dari dorm. Semua member berkumpul di lantai sebelas tetapi suasana yang tercipta seperti hanya ada satu atau dua orang saja yang berada di dorm.

Siwon bertanya-tanya. Mengapa mereka seperti ini? Tidak seperti biasanya, mereka selalu ceria penuh canda dan tawa.

Pintu kamar terbuka, Sungmin keluar dari kamar dengan wajah datar. Wajah tampan milik pria itu juga tidak berbeda jauh dengan yang lainnya. Dan entah angin apa yang membuat Siwon memilih mendekati hyungnya itu saat Sungmin kembali ke kamarnya dengan segelas air putih.

Hyung, boleh aku masuk?”

Siwon melongokkan kepala, tidak langsung masuk, menunggu Sungmin mengijinkannya.

“Oh, Siwon ah, ada apa? Masuklah…”

Bahkan suara seorang Lee Sungmin terdengar serak. Saat Siwon mendekat, ia baru menyadari bahwa bagian bawah mata pria itu membesar dengan mata merah seperti habis menangis.

Hyung, kau habis menangis?”

Rasa ingin tahunya tidak bisa lagi ia bendung. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan member lainnya. Mungkin karena ia tidak tinggal di dorm dengan yang lainnya sehingga Siwon tidak tahu pasti masalah apa yang membuat teman-temannya murung.

Sungmin menggeleng lemah. Sorot matanya lelah.

“Tumben sekali kau berada di dorm, ada apa?”

“Tidak. Aku hanya akan menghadiri variety show nanti jadi kupikir lebih baik aku menunggu di sini saja supaya perjalanannya lebih dekat.”

“Begitukah?” Hanya itu yang Sungmin katakan sebagai respon. Seperti manusia yang tidak punya tenaga untuk berucap lebih banyak.

“Hm.”

Satu detik.

Dua detik.

Detik berikutnya hanya dilalui dengan keheningan seperti tadi. Siwon kebingungan dengan apa yang harus dilakukannya. Tapi jelas, ia mempunyai banyak sekali pertanyaan di kepalanya.

Hyung, aku ingin bertanya. Kau boleh menjawabnya atau tidak, itu terserah padamu.” Siwon menghela napas terlebih dahulu sebelum melanjutkan kalimatnya. Sungmin menaruh gelas yang sedari tadi digenggamnya dan melirik ke arah Siwon sekilas.

“Ada apa dengan member lain, Hyung? Juga… ada apa denganmu?” terbata-bata pria itu bertanya. Dalam hatinya, Siwon merasa tidak berhak bertanya seperti itu, tapi ia tidak ingin hanya melihat keadaan teman-temannya seperti itu yang membuatnya khawatir sejak tadi.

Terdengar hembusan napas berat dari pria yang duduk di samping Siwon. Sungmin menutup mata, tangannya saling bertautan.

“Semua orang mempunyai masalah masing-masing Siwon ah. Mungkin kau ingin tahu mengapa kami semua terlihat seperti ini. Tapi, terkadang kenangan menyedihkan di masa lalu atau rasa rindu yang kami rasakan sudah tidak bisa kami tahan lagi. Membuat kami diam, merenung. Memikirkan kembali apa yang sebaiknya kami pilih untuk masa depan. Tidak kembali mengulang kesalahan di masa lalu. Atau, kami memikirkan masa-masa menyenangkan bersama keluarga, yang tidak bisa didapatkan dengan mudah untuk sekarang. Meski kalian adalah keluargaku, tapi ada kalanya aku merasakan kerinduan yang besar kepada keluarga kandungku.”

Siwon diam. Masih mencerna kata-kata yang diucapkan Sungmin tanpa jeda. Pria itu terlihat sedang meluapkan apa yang ada di dalam otaknya saat ini.

Memang, jika menyangkut perasaan, Siwon jelas tidak terlalu mengerti. Ia tinggal bersama keluarganya. Meski terkadang pergi jauh dari mereka untuk satu atau dua minggu, tapi itu tidak selama para member lainnya yang kadang hanya bisa menemui keluarga mereka satu bulan sekali.

“Jika seorang Lee Donghae diam. Kemungkinan besar ia sedang merindukan Ayahnya yang sudah tiada. Dan jika seorang Kim Heechul pergi, kemungkinan besar pria itu sedang memiliki masalah dengan sahabat karibnya. Dunia memang tidak mudah, tapi dunia tidak sesulit itu. Hanya saja, kita yang sering membuatnya terasa sangat sulit. Dengan perasaan yang dilebih-lebihkan seperti saat ini.

“Aku yakin, member lain pun merasakan hal yang sama. Sebuah perasaan yang dimiliki masing-masing adalah sumber masalahnya.”

Siwon tidak mengerti. Perkataan Sungmin dirasakan terlalu jauh untuk ia pahami sepenuhnya.

Hyung, aku harus pergi sekarang.”

Siwon beranjak dari kamar Sungmin. Pria itu berjalan perlahan. Ada yang sedang dipikirkannya. Ada masalah besar yang harus ia selesaikan.

***

Choi Siwon tidak sedewasa kelihatannya. Masalah kerinduan, jelas ia tidak banyak tahu dan mengerti. Itu membuatnya sedikit pusing dengan apa yang harus dilakukannya.

Ia sampai empat puluh menit kemudian di sebuah gedung besar yang tingginya nyaris mencapai langit. Siwon akan menjalani tugasnya, dan ia sedang memikirkan baik-baik solusi untuk masalahnya sekarang.

“Hei, Siwon ah!”

Seseorang memanggilnya.

“Sebelah sini. Acaranya akan segera dimulai!”

“Oh, baiklah.”

Siwon mengeluarkan ponsel di saku celananya. Mengetikkan pesan singkat, lalu segera menuju ke lokasi syuting dimana acaranya akan segera dimulai.

***

Satu jam setelah Choi Siwon meninggalkan dorm, semua member–tak terkecuali Kim Heechul berkumpul di ruang tengah. Semuanya menghadap ke arah televisi yang menampilkan salah satu anggota keluarga mereka.

Choi Siwon tiba-tiba menyela pembicaraan sang MC, dan dengan sopan santun, pria itu meminta maaf terlebih dahulu.

“Aku mohon maaf yang sedalam-dalamnya karena tiba-tiba menyela pembicaraan kalian disini. Tetapi izinkan aku mengucapkan beberapa kalimat untuk para member Super Junior yang sedang menontonku di dorm saat ini. Aku percaya mereka sedang melihatku jadi aku akan mengatakan apa yang ada di dalam pikiranku saat ini.”

Terlihat Siwon mengambil napas dalam-dalam. Sang MC masih tidak mengerti, tetapi ia membiarkan Siwon mengambil beberapa menit durasi acaranya.

“Semuanya, aku tidak tahu apa masalah kalian hingga membuat kalian murung seperti tadi. Aku ingin tahu, tapi aku segan bertanya. Hanya Sungmin hyung yang bisa kutanyai, tetapi aku tidak mengerti dengan kalimat yang diucapkannya. Aku bodoh sekali, tidak tahu apa yang Sungmin hyung maksud.”

“Sebenarnya dia ingin mengatakan apa?” Hyukjae menyela, saat Siwon berkata berbelit-belit. Bahkan Hyukjae sama tidak mengertinya dengan apa yang pria tampan itu ucapkan.

Semua member menggeleng. Tidak tahu juga.

“Saat melihat kalian murung, aku ingin sekali menghibur. Tapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk menghibur kalian. Aku berpikir lama saat di perjalanan tadi, dan hanya ada satu hal yang bercokol di kepalaku; aku merasa sakit saat kalian murung tanpa senyuman. Maka dari itu, aku akan memberikan senyumanku untuk kalian. Kuatkanlah hati kalian, dari sini aku akan memberikan kekuatan, dengan senyumanku, kembalilah seperti semula. Karena kalian adalah hartaku yang paling berharga, jangan biarkan aku merasa sedih dengan ekspresi yang kalian tampakkan padaku. Aku ingin kalian tetap ceria seperti biasanya, tersenyum senang dan bahagia.”

“Juga, biarkan aku mengerti atas apa yang kalian rasakan. Sehingga aku tidak perlu kebingungan tentang apa yang harus kulakukan. Kalian hartaku yang paling berharga, tersenyumlah! Aku menyayangi kalian.”

Choi Siwon melakukannya dengan baik. Tak ada air mata, melainkan senyuman tulus terlukis di wajah tampan pria itu.

Donghae yang pertama kali menarik ujung bibirnya, tersenyum seperti yang Siwon pinta. Seharusnya, ia mengatakan apa yang terjadi padanya kepada member lain. Setidaknya ia akan merasa lega dan tidak perlu memasang wajah sedih.

Diikuti dengan member lainnya. Semuanya kembali tersenyum seperti biasa.

***

Donghae merindukan sang Ayah.

Lee Hyukjae sedang mempunyai masalah dengan kakak perempuan yang amat disayanginya.

Kim Heechul pun tak jauh berbeda dengan Hyukjae. Tapi, untuk pertama kalinya, pria itu tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menyelesaikan masalah yang dimilikinya.

Lee Sungmin merindukan keluarganya, dan seorang Shindong sedang bermasalah dengan keadaan perutnya, membuat pria itu tidak menyentuh makanan sedikitpun dan memasang wajah sedih karena ia ingin sekali memakan masakan buatan Ryeowook.

Meski pria pendek itu yang berperan sebagai seorang ibu bagi para member Super Junior, tetap saja ia memiliki masalah dengan perasaan.

Sedangkan Kangin atau Kim Young Woon, pergi sejak pagi untuk melakukan latihan khusus. Ia harus tetap menjaga berat badannya agar tidak bertambah kembali setelah ia berhasil menurunkannya.

Dan bagi sang maknae, ia tidak bisa mendapatkan DVD game terbaru yang baru saja diliris. Karena itu, Cho Kyuhyun terdiam memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa mendapatkan game tersebut.

Meski masalah mereka berbeda-beda dan Choi Siwon tidak mengetahuinya, pria itu tetap mengkhawatirkan keluarga yang amat disayanginya itu.

***

If you see your friends without smile

Give them yours!

***

F.I.N


Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Choi Siwon, Super Junior

Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Trending Articles