Quantcast
Channel: saladbowldetrois
Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Dayoungie Story : Lulu Marah

$
0
0

LD

Kalau saja Luhan belum mengiakan permintaan Daddy Lauren sejak dua hari lalu, Luhan tidak akan menerima Lauren bermain di rumahnya hari ini. Kalau saja eomma tidak meminta tolong dengan muka pucat dan berkata hendak ke rumah sakit, Luhan tidak akan membiarkan Dayoung masuk ke rumahnya. Tapi itu semua sudah terlambat. Luhan sudah menyanggupi kedatangan Lauren dan Dayoung. Padahal dia punya banyak hal yang harus dilakukan. Walaupun tidak bersekolah di gedung sekolah alias home-schooling, Luhan tetap saja punya banyak assignment yang harus dikerjakan.

“Luluuu…” peluk Lauren hangat ketika Luhan membukakan pintu.

Tak lama kemudian…

“Hi, Lulu!” sapa Dayoungie santai sambil langsung masuk ke rumah Luhan. “Tidak ada Aunty Chanish?” tanya Dayoung.

“Aunty Janice, Dayoungie. Janice,” Luhan mengoreksi nama ibunya.

Tidak menjawab, Dayoungie bergabung dengan Lauren yang sudah duduk manis dengan kumpulan boneka. Tempat tinggal Luhan sekarang sudah banyak boneka. Ibunya sudah menyiapkan banyak boneka karena tahu akan sering kedatangan anak-anak kecil tersebut.

“Lulu mau belajar. Dayoungie dan Lauren main yang baik ya…” kata Luhan.

Dayoung, seperti biasa, tetap tidak menjawab. Dia langsung sibuk dengan teddy bear. Lauren juga sudah sibuk dengan barbie. Luhan duduk di ruang makan dengan buku-buku berserakan di meja. Dipilihnya ruang makan karena dia masih harus mengawasi Lauren dan Dayoung yang bermain di ruang tengah.

-

-

“Dayoungie, tidak boleh!” kata Lauren tiba-tiba.

Luhan melirik sekilas.

“Lauren sedang main barbie!” kata Lauren lagi.

Perhatian Luhan beralih. Dayoung, yang biasanya tenang sedang menarik rambut barbie yang sedang dipegang Lauren.

“DAYOUNGIE MAU!” bantah Dayoung.

“NANTI!” balas Lauren.

“LOLEN DENGAN PANDA SAJA!” Dayoung menujuk boneka panda yang tergeletak di lantai.

“TIDAK MAU! PANDA JELEK!”

“PANDA BAGUS!”

“TIDAK!”

“LOLEN DENGAN TIGER SAJA!” Dayoung menyerahkan boneka harimau yang tadi sempat dipegangnya.

“NO!”

Luhan mendesah pelan. Dia sedikit kesal. Lalu menghampiri Dayoung dan Lauren. “Lulu kan sudah bilang. Main yang baik. Kalau teriak telinga jadi sakit,”.

“Lulu… Dayoungie nakal” Lauren mengadu kepada Luhan.

“TIDAK! DAYOUNGIE TIDAK NAKAL! DAYOUNGIE MAU BARBIE!” balas Dayoung sengit.

Luhan berdecak. Dia melihat pegangan Dayoung ke rambut barbie makin kencang. Lalu…

“AAAWWW!” teriak Lauren. Karena kesal, Dayoung menjambak rambut Lauren dan berhasil mengambil barbie dari tangannya.

“Sakiiiiit!” rintih lauren.

Luhan langsung melihat Dayoung dan tanpa sadar, “DAYOUNGIE! TIDAK BOLEH NAKAL SEPERTI ITU!” bentaknya.

Dayoung terlonjak kaget sampai mundur dua langkah. .”HUWAAAAAAAAAAAAA…….. HUWAAAAAAAAAA….” Dayoung langsung menangis keras.

Luhan langsung panik. Dan mencoba mengatur napas. “Aduh,” gumamnya pelan.

Tiba-tiba, lengan kiri  Luhan ditepuk sedikit keras. Kali ini Lauren. Matanya sudah berkaca-kaca. “Huww, hiks, hiks, Lulu kenapa seram? Huwaaaa…..” Lauren menyusul Dayoung, ikut menangis.

Tinggal Luhan yang menghela napas panjang. Dia seperti ingin ikut menangis juga.

-

-

-

=====

luhan

AKU KUDU PIYE????


Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Dayoungie Story, Lauren Lunde, Lu Han, Yoon Dayoung

Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Trending Articles