.
-o-
.
“No way! You gotta be kiddin me, Sis!”
Hari ini papa, mama, dan Enzo sedang pergi ke luar kota, jadi Leo hanya berdua bersama uncle Sehunbo di rumah. Kemudian, mama menelepon uncle Sehunbo untuk memberitahu bahwa mereka akan pulang sangat larut, bahkan mungkin menginap.
Jadi, tugas uncle Sehunbo bertambah: meninabobokan Leo hingga tidur.
Uncle Sehunbo melirik Leo, yang sedari tadi tak henti-hentinya berlarian keliling rumah dan menumpahkan seluruh mainannya ke penjuru rumah, dengan horror. Bagaimana cara membuat anak bandel yang tidak pernah kehabisan baterai ini tidur?
.
“Hunbo, let’s play!” Leo menarik-narik ujung baju uncle Sehunbo.
“No, Leo! Kita sudah bermain dari tadi. Sudah malam, ayo tidur.”
“Leo belum ngantuk! Ayo main!” Leo menggelengkan kepala, memanjat ke atas sofa, lalu melonjak-lonjak semangat dan mengangkat tangannya ke udara seperti demo. “Let’s play! Let’s play! Let’s play!”
Hunbo menutup kedua telinganya karena suara Leo yang berisik. “Oke, fine. Sekali lagi. Yang terakhir, oke? Mau main apa?”
“Prince and princess!”
Uncle Sehunbo menaikkan alis.
“Apa? Tapi siapa yang jadi princess-nya? Kan tidak ada Lauren dan Dayoung di sini?”
Leo mengacungkan telunjuknya ke depan hidung pamannya. “Hunbo!”
“……….”
.
Ketika akhirnya mereka selesai main petak umpet dinosaurus – tentu saja uncle Sehunbo yang jadi dinosaurus-nya setelah menolak mentah-mentah menjadi princess – Leo berbaring selonjoran di sofa dengan kepala di pangkuan Hunbo yang sudah ngos-ngosan kehabisan napas.
“Hunbo, Leo lapar….”
“Barusan kan sudah makan?”
“Lapaaaaaar!” Leo mulai merengek.
Uncle Sehunbo menghela napas panjang. “Oke, fine. Mari kita pesan burger.”
Leo membelalakkan matanya. “TIDAK BOLEH! Junk food! Kata mama, itu berbahaya, Leo tidak boleh sering-sering makan itu, nanti sakit perut.”
Hunbo memutar bola mata.
“Tidak apa-apa. Cuma sekali ini. Kita pesan burger, oke?”
“No!”
“Ayam?”
“No!”
“Es krim? Ada cokelat M&M’s lho.”
“Oke!”
.
Setelah kekenyangan – uncle Sehunbo buru-buru menyingkirkan seluruh jejak bungkus junk food agar tidak ketahuan mama – Leo akhirnya mau masuk ke kamar tidur.
Hunbo menyelimuti Leo dan berbaring di sebelahnya. Jaga-jaga jika bocah itu melarikan diri. Leo mengangkat satu kakinya ke dinding sambil memainkan rambut, sementara mulutnya mengisap jempol tangan yang satunya.
“Hunbo, bedtime stories!”
Uncle Sehunbo yang tadinya sudah menghela napas lega dan hampir tertidur di sebelah Leo, mengangkat alis. “Apa?”
“Bacakan dongeng!”
“No, thanks.”
Leo mengerutkan alis. “Mama biasanya cerita dongeng sebelum tidur!”
“Besok saja tunggu mama. Sekarang, tidur!”
Leo menggelengkan kepala. “Tidak mau.” Lalu menyingkirkan selimut dan bangkit dari tidurnya, siap untuk kabur.
“Oke, oke. Hunbo cerita!” Dengan terpaksa, Hunbo menggiring Leo ke tempat tidur lagi. “Ayo, berbaring.”
Leo nyengir dan berbaring dengan manis di sebelah Hunbo, siap mendengarkan dongeng.
“Once upon a time….”
.
…
…
…
…
…
.
.
“Hunbo, ceritanya aneh.” Alis Leo berkerut memandang uncle Sehunbo. “Ganti yang lain!”
“………….”
.
.
***
.
.
.
Kayaknya Sehunbo bakal tersiksa sepanjang malam xD
#Hunbokamusabaro
.
.
#iyoakurapopo
Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Hello Leo, Leo Recipon, Oh Sehun
