Eomma bilang besok Lulu berulang tahun. Mata Dayoung berbinar-binar mendengarnya. Maka ia meminta eomma dan appa mengajaknya pergi berjalan-jalan untuk membelikan Lulu hadiah.
..
Keesokan harinya Dayoung pergi ke rumah lulu karena appa dan eomma harus bekerja hingga malam. Dayoung juga sudah membawa hadiah Teddy Bear yang besaar sekali. Besarnya sebesar tubuh Lulu. Tapi di rumah Lulu sepi. Tidak ada Lulu. Yang ada hanya Aunty Janice.
“Aunty, eomma bilang Lulu ulang tahun?” tanya Dayoung.
Aunty Janice tercekat lalu tertawa. Ia lupa hari ini putra manisnya berulang tahun. Aunty Janice lalu segera meraih telepon. “Sehun love, kau membuat pesta untuk Luhan, tidak? Apa? Tidak? Ya sudah”.
“Krsytal honey, kau membuat pesta untuk Luhan tidak? Hmm tidak ya? Baiklah…”
“Kai sayang, kutebak kau tidak membuat pesta untuk Luhan, kan?”
Aunty Janice kemudian menelepon beberapa orang lagi sebelum akhirnya meletakkan teleponnya. Dayoung hanya diam kebingungan melihat Aunty Janice mondar-mandir. Tidak lama kemudian Aunty Janice mengajak Dayoung ke toko kue favorit mereka untuk membeli sepotong strawberry shortcake kesukaan Luhan.
Sesampainya di rumah, ternyata Luhan sudah kembali. Aunty Janice buru-buru ke dapur menyimpan kue yang baru saja dibeli. Luhan duduk di sofa sambil memegang bungkusan besar yang tadi dibawa Dayoung
“Hi, Ma! Hi, Dayoungie! Eh ini punya siapa?” tanya Luhan merujuk kepada bungkusan besar itu. Wajahnya sumringah.
“Punya Dayoungie” jawab Dayoung.
“Waah, untuk Lulu?” tanya Luhan dengan riang gembira.
Dayoung memonyongkan mulutnya. “Dayoungie pikir.. Dayoungie pikir.. Katanya, katanya Lulu ulang tahun. Tapi kok tidak ada pesta? Eomma dan appa pasti bohong. Huw! Nanti itu Dayoungie bawa pulang saja!”
Luhan hanya meringis.
-
-
-
======
Happy belated birthday, Lulu
Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Dayoungie Story, Lu Han, Yoon Dayoung
