Quantcast
Channel: saladbowldetrois
Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Lauren’s Diary: The Origin of Lauren

$
0
0

-

“Mommy, apa Lauren dulu juga diantar mommy angsa saat baru lahir?”

Lauren naik ke atas sofa. Dia menyandarkan badannya ke atas pangkuan mommy, mengalihkan perhatian mommy dari buku yang sedang dia baca.

“Mommy angsa?” Mommy bertanya balik.

“Kau tahu, Mommy. Itu loh…” Lauren mengangkat kedua tangannya, menggerak-gerakkannya di udara, dan mulai bercerita dengan bersemangat. “Mommy angsa terbang di langit, lalu dia membawa bayi di mulutnya. Lalu dia taruh di depan jendela. Begitu katanya bayi bisa sampai di rumah.” ujar Lauren menjelaskan apa yang dia lihat dari film kartun tadi siang.

Seolah mengerti apa yang Lauren bicarakan, mommy kemudian tertawa pelan. Dia menggeleng.

“Lauren datang dari perut mommy sebelum lahir. Di sini.” Mommy menepuk perutnya yang datar.

“Eomma Dayoungie dan mama Leo dulu juga begitu, Mommy?” kedua mata Lauren melebar saat menanyakannya. Dia semakin terperangah mendengar fakta-fakta ini.

“Tentu. Eomma Dayoungie dan mama Leo juga dulu begitu. Tadinya perut mommy datar seperti ini, lalu ada Lauren, akhirnya membesar. Sampai berbulan-bulan, lalu Lauren lahir deh.”

“Perutnya besar? Seperti gajah?”

“Umm…” Mommy memiringkan kepalanya, berpikir sebentar. Lalu mommy tertawa pelan dan mengangguk.

“Seperti gajah. Ya. Begitu juga bisa.”

Lauren mendengarkan dengan seksama, dan mengangguk mengerti sambil tersenyum lebar. Sebenarnya masih ada beberapa pertanyaan yang membuatnya penasaran, seperti kira-kira kapan anak gajah akan lahir, dan kenapa daddy gajah juga perutnya besar, tapi ada satu hal lain yang mengalihkan keingintahuannya. Dia memperhatikan perut mommy yang datar.

“Lalu bagaimana Lauren bisa ada di perut mommy?” dia bertanya lagi sambil menepuk-nepuk perut mommy dengan lembut.

Di saat yang sama, daddy bergabung bersama mereka di sofa. Daddy terlihat tertarik, bertanya ingin tahu mereka mengobrol tentang apa dengan dua alisnya yang terangkat tinggi.

Lalu mommy memberitahu daddy pertanyaan Lauren, dari tentang mommy angsa hingga tentang bagaimana Lauren bisa berada di perut mommy. Daddy tertawa geli saat mendengarnya.

“Lauren bisa ada karena daddy mencium mommy.” Daddy menjawabnya tak lama kemudian. “Karena itu, Lauren harus ingat ini. Sebelum Lauren dewasa seperti mommy, jangan pernah membiarkan anak laki-laki mencium Lauren.”

Lalu mulut Lauren terbuka. Dia teringat sesuatu.

“Leo mencium Lauren kemarin di sekolah. Apa akan ada mini Lauren di perut Lauren nanti?”

Lauren menatap daddy ingin tahu. Dia lalu menoleh pada mommy.

Mommy dan daddy saling menoleh dan berpandangan.

Lalu daddy beranjak, meraih ponselnya di atas meja dan berjalan ke dalam kamar. Dia menelepon seseorang.

Dari kejauhan Lauren bisa mendengar apa yang daddy katakan,

“Lee Donghae, kita harus bicara tentang anak laki-lakimu.” Nadanya terdengar kesal.

.

.

.

* * *

==================================

keliatannya papa Leo dalam masalah habis ini …. XD


Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Lauren Lunde, Lauren's Diary

Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Trending Articles