Quantcast
Channel: saladbowldetrois
Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Hello Leo : Cup, Cup! Mmuuah!

$
0
0

Hello Leo Kiss Lauren by Chocokailate

.

-o-

 .

Leo  senang sekali karena Lauren sudah mau masuk sekolah lagi. Leo jadi punya teman gulat lagi.

Tapi Leo tidak bisa sebebas dulu untuk bergulat dengan Lauren. Karena, sekarang sudah ada Dayoung yang menjaga Lauren. Meski Leo tetap saja kumat, suka iseng menjahili mereka berdua, Leo tetap tidak berani macam-macam kalau ada Dayoung. Takut Dayoung berubah jadi Bloody Dary! Hiiiii!

Jadi ketika Dayoung sedang diantar ke kamar mandi untuk pipis, Leo tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu!

“Loreeeeennnn!”

Leo pun menyerbu Lauren dan mereka berguling-guling di pojokan kelas.

Lauren yang tahan banting – karena saking sering dan terbiasanya bermain dengan Leo – tidak pernah menangis meski tertimpa Leo. Mungkin sekali, dua kali Lauren menangis juga. Tapi jarang sekali. Paling-paling Lauren hanya akan berteriak-teriak jengkel pada Leo.

Namun, kali ini berbeda. Ketika Leo bangkit dari lantai, rambut Lauren tersangkut kancing baju Leo. Rambut panjang Lauren pun tertarik ke atas. Apalagi Leo – yang tidak tahu rambut Lauren tersangkut – saat itu bangkit dengan sangat cepat.

Aaaaaw! Sakiittt!”

Lauren pun menangis keras. “Huweeeee…”

 .

Miss Tiff segera mengambil tindakan.

“Leo, ayo minta maaf pada Lauren,” ujar Miss Tiff sambil perlahan membebaskan rambut Lauren dari baju Leo.

“Tapi Leo tidak salah, Miss! Rambut Loren tersangkut! Bukan salah Leo!” Leo mengerutkan alis.

“Tapi, Leo duluan kan yang tadi mulai? Lihat, kasihan Lauren…”

Leo tidak menjawab, bergerak gelisah dalam dekapan Miss Tiff yang kini menyodorkan Leo pada Lauren agar Leo mau minta maaf.

 .

“Leo laki-laki, kan? Laki-laki tidak boleh membuat perempuan menangis.”

Leo menggigit bibir. Tercabik antara gengsi, dan kasihan melihat Lauren yang masih terisak sambil memegangi kepalanya.

Pasti sakit sekali. Leo jadi merasa bersalah.

“Ayo sayang, minta maaf…” bujuk Miss Tiff lagi.

 .

Leo akhirnya mengulurkan tangan, “Maafkan Leo, Loren.”

Kemudian Leo teringat cara Papa berbaikan dengan Mama.

Leo pun maju, memeluk Lauren, dan…

Cup! Mmuaah!

 .

-o-

 .

.

“Leo mencium Lauren?” Papa berbisik pada Leo sambil menjauhkan ponsel dari telinganya. Suara Daddy Lauren keras sekali.

Leo mengangguk. “Agar Loren berhenti menangis.”

“Di pipi?”

Leo menggeleng.

“Di sini.” Leo menunjuk bibirnya sendiri.

Papa mengangguk-angguk, pantas Daddy Lauren marah.

Daddy Lauren kini sedang menceramahi Papa panjang lebar tentang cara mengurus anak dan tentang harus rajin-rajin beribadah. Papa meletakkan ponselnya di meja, sementara Leo asyik menonton Pororo. Membiarkan Daddy mengoceh sendiri melalui loudspeaker.

Setelah bosan, akhirnya Papa kembali bicara pada ponselnya,

“Choi Siwon, kalau kau begitu galau dan takut anak gadismu kenapa-napa, ya sudah…

mari kita nikahkan saja anak kita sekarang.

.

.

***

.

.

Yah! Lee Donghae! Apa kau mau mati?! xD

.

Hello Leo Lauren

…………………. LEO! LOREN! KALIAN NGAPAIIIIN? xD

 

.


Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Hello Leo, Lauren Lunde, Lee Donghae, Leo Recipon

Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Trending Articles