Quantcast
Channel: saladbowldetrois
Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Dayoungie Story : Lapar

$
0
0

hb-dayoung

Hari Minggu, eomma tidak keluar rumah. Dayoung senang sekali. Seharian dia terus bermain di sekeliling rumah. Sementara eomma merajut di sofa tapi tetap tak lepas pengawasannya. Hampir jam dua belas siang. Dayoung duduk di dekat kaki eomma.

“Eomma, aku lapar.”

Eomma melirik jam dinding. Eomma cukup disiplin dalam pemberian jam makan. “Iya, nanti Dayoung makan yang banyak, ya. Eomma sudah membuat sup ayam lezat,” kata eomma.

“Kapan?”

“Nanti jam setengah satu siang.”

“Itu kapan?” Dayoung mulai merajuk.

“Sebentar lagi.”

Dayoung merengut. Jadwal snack paginya sudah lewat. Dia sudah menghabiskan banyak potongan apel. Tapi karena sibuk berlari-larian, dia sudah merasa begitu lapar.

“Eomma aku boleh makan cokelat?” tanya Dayoung pelan.

Eomma tersenyum. Cokelat adalah makanan sangat terlarang sebelum makan siang. Bisa-bisa makan siangnya nanti tidak dihabiskan. “Boleh makan cokelat tapi kalau sudah tidur siang,” eomma secara tidak langsung menjelaskan kapan waktu snack ke-dua Dayoung.

Dayoung merasa tidak mengantuk. Dan dia sangat lapar.

“Tidak boleh cokelat?” Dayoung memastikan.

Eomma menggeleng dan kembali menekuni rajutannya.

“Kalau pop corn boleh?” tanya Dayoung lagi.

“….”

“Biskuit?”

“.…”
“Pepero?”

“.…”

“Lollipop?”

-

-

-

===

Kisah ini terisnpirasi dari seorang ibu-ibu bule yang “mengharamkan” snack untuk balitanya sebelum makan siang. Karena nanti makan siangnya justru tidak habis. Padahal itu yang lebih penting daripada kudapan :)


Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Dayoungie Story, Yoon Dayoung

Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Trending Articles