Quantcast
Channel: saladbowldetrois
Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

[FICLET] Bells of Ireland

$
0
0

C8

.

Menari akan selalu menjadi cinta pertama Zhang Yixing. Ia jatuh cinta pada sebuah tarian saat umurnya baru menjelang enam tahun. Ibunya menggandeng tangan kecil anak lelaki itu membelah keramaian Hunan pada suatu petang beberapa hari menjelang natal.

Langkah ibunya mengayun cepat dan tangannya menggenggam tangan Yixing erat-erat. Semakin larut, ternyata keramaian di pusat perbelanjaan Hunan semakin menjadi—dan wanita itu takut jika Yixing akan terlepas dan kemudian hilang di kerumunan.

Tetapi sesuatu telah menarik perhatian Yixing. Langkah anak lelaki itu terhenti, melawan helaan tangan ibunya dengan sekuat tenaga untuk tetap berdiri di tempatnya.

“Ada apa, Xingtuo?”

Pertanyaan bernada cemas dari ibunya terabaikan begitu saja. Mata anak lelaki itu terpaku pada satu titik, perhatiannya telah tersita pada satu hal—pada beberapa orang yang bergerak meliuk-liuk menyajikan sebuah penampilan pada para pengunjung pusat perbelanjaan.

Setiap sentakan, setiap liukan dan setiap pergerakan yang menyatu dengan irama terlihat bagai rangkaian gerak lambat yang penuh hasrat di mata Zhang Yixing.

Maka di saat itulah Zhang Yixing pertama kali jatuh cinta. Cinta yang begitu dalam pada tarian dan itu segera membuatnya bermimpi untuk bisa melakukan hal yang sama.

Suatu saat Zhang Yixing akan berdiri di sebuah panggung disaksikan ribuan pasang mata. Di sana ia akan meliukkan tubuhnya. Di sana ia akan hanyut dalam irama dan dentum musik. Di sana ia akan membuat mereka menahan napas sejenak dan terkesima.

Zhang Yixing menantikan hari dimana saat itu akan tiba.

.

Yixing tidak tahu takdir semacam apa yang telah diatur untuk dirinya. Beberapa tahun yang lalu, ia jatuh cinta pada sebuah seni keindahan gerak untuk pertama kalinya. Kini—setelah beberapa tahun berlalu, sebuah tarian juga membuatnya jatuh cinta untuk yang kedua kalinya.

Cinta kedua Zhang Yixing adalah seorang gadis bernama Luo Zhen Yi. Ia jatuh cinta ketika gadis itu ketika sedang menari—menari di bawah hujan. Payung milik gadis itu terlupakan sama sekali, tergeletak begitu saja di permukaan tanah yang basah. Tawa gadis itu pecah di tengah derai hujan layaknya seorang anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan yang telah lama diidam-idamkan. Tak terelakkan, gadis itu membuat Zhang Yixing terpesona dari balik kaca jendela kelasnya.

Sejak hari itu, Yixing melakukan segalanya agar gadis itu membalas perasaannya. Dan suatu ketika Yixing berlutut dan mengulurkan tangan pada gadis itu, meminta Zhen Yi untuk berbagi sebuah dansa. Tepat setelah Zhen Yi menerima uluran tangannya, mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

.

Mestinya akhir dari kisah adalah Zhang Yixing dan Luo Zhen Yi akan hidup berbahagia selama-lamanya. Tapi Zhang Yixing punya mimpi.

Suatu saat Zhang Yixing akan berdiri di sebuah panggung disaksikan ribuan pasang mata. Di sana ia akan meliukkan tubuhnya. Di sana ia akan hanyut dalam irama dan dentum musik. Di sana ia akan membuat mereka menahan napas sejenak dan terkesima.

Yixing tahu ia butuh berkorban untuk membuat mimpinya terwujud. Tapi ia tidak menyangka bahwa hubungannya dengan Zhen Yi-lah yang harus menjadi tumbal.

Yixing berhasil menembus seleksi agensi ternama, menyisihkan ratusan ribu orang yang barangkali juga mimpi tak kalah besar dengan mimpi miliknya. Karenanya kemudian lelaki itu diharuskan segera untuk bergabung menjalani proses training. Empat tahun—dan dia sangat tahu itu bukanlah waktu yang singkat.

Zhen Yi adalah pemilik sekeping hatinya. Dan kepingan lainnya telah ia penuhi dengan cintanya pada tarian. Yixing nyaris tersesat di tengah dilema, jika saja suatu sore ia tidak menemukan rangkaian bunga berbentuk lonceng berwarna hijau pucat di depan pintu rumahnya.

Senyum Zhang Yixing merekah. Dia tahu siapa pengirimnya dan dia tahu apa artinya.

Rangkaian Bells of Ireland adalah untaian doa, sebuah restu yang akan membuat Zhang Yixing terus berdiri tegar untuk meraih mimpinya. Lantas bersama bunga itu terselip sebuah kartu kecil bertuliskan kalimat pendek.

I’ll wait for you

—ZY

Suatu saat Yixing pasti akan pulang dan mengambil kembali kepingan hatinya lalu sekali lagi mengajak gadis itu berdansa untuk kedua kalinya. Zhen Yi tidak akan menunggu dengan sia-sia.

-fin

In attempt to accomplish Prompts’ Challenge. Prompt C-8 : Bells of Ireland, accomplished.


Filed under: fan fiction, one shot Tagged: Zhang Yixing

Viewing all articles
Browse latest Browse all 585

Trending Articles