[FICLET] PERFECT IMPERFECTION

Based on : Strong Heart Ep. 5

-

“—para manager hyung terlihat berdiskusi setelah menonton sesi latihan kami beberapa lama. Mengagetkan sekali, mereka kemudian menyuruhku pindah ke barisan paling belakang dari formasi tarian kami.”

Rin menoleh saat ia mendengar suara yang terdengar familiar berbicara di televisi yang menyala di ruang tengah. Tidak mengherankan karena yang sedang berbicara adalah Eunhyuk—salah satu member Super Junior—boyband kenamaan itu.

Lelaki itu sedang menjadi bintang tamu di acara yang sedang ditayangkan. Strong Heart—dan sepertinya kini tiba gilirannya untuk bercerita.

“Itu menjadi hari dimana pertama kalinya aku membantah para manager, aku katakan pada mereka bahwa aku adalah main dancer Super Junior, bagaimana mungkin mereka memindahkanku ke bagian paling belakang formasi?”

Eunhyuk berbicara lagi dan Rin merasa bahwa ini akan menjadi topik yang menarik. Seiring ketertarikan yang mencuat, gadis itu membawa mug berisi teh yang baru dibuatnya. Ia berdiri di ambang pintu dapur yang menjadi perantara dapur dan ruang tengah dan kemudian menyandarkan punggungnya di bingkai pintu. Kini ia bisa melihat layar televisi dengan lebih jelas.

“Para manager hyung tahu aku tidak senang dan mereka berjanji akan memberikan part dalam video dimana aku menari solo. Akhirnya aku setuju dan pindah ke barisan paling belakang. Tapi sayang sekali, video yang kami buat menjadi terlalu panjang durasinya dan mereka harus memotong part solo dance-ku. Manager hyung tahu kekecewaanku, jadi mereka kemudian memperlihatkan dua versi video tarian kami kepadaku dan menyuruhku memilih. Satu versinya adalah aku berada pada formasi paling depan dan yang satunya lagi adalah rekaman video setelah aku berpindah ke bagian belakang formasi dan posisiku digantikan oleh Siwon”

“Aish, aku tahu ini menyebalkan, tapi harus kuakui video dimana formasi paling depan diisi oleh Siwon memang jauh lebih baik. Kalian tahu, ini yang dinamakan efek dari sebuah ketampanan.”

Terdengar suara riuh rendah dari televisi. Eunhyuk baru saja berhasil membuat semua yang ada di studio tertawa dengan segelumit kisahnya sebagai member Super Junior. Namun Rin tidak menunjukkan reaksinya. Gadis itu bergeming sebelum kemudian menyeruput kembali teh dari mug-nya.

Bibir gadis itu bahkan berubah menjadi sebuah lengkungan tipis ketika kemudian Eunhyuk melanjutkan kembali ceritanya. Kali ini ia mengeluarkan poster promosional album Super Junior yang pertama dan kedua. Lelaki itu memperlihatkan bahwa di poster itu wajahnya dibuat dalam ukuran yang lebih kecil dibandingkan beberapa member lainnya dan posisinya terletak di pinggir. Dan seisi studio kembali tertawa.

-

Lelaki itu membuka pintu apartemen dengan hati-hati. Untung saja dia membawa sebuah kunci cadangan bersamanya hari ini. Jam pulang yang tidak pernah terduga adalah salah satu resiko dari profesi yang dijalaninya dan ia tidak ingin mengganggu tidur nyenyak orang yang dicintainya hanya untuk membukakan pintu.

Begitu ia berada di dalam, ia menemukan kondisi seisi apartemen yang nyaris gelap gulita. Tidak ada sumber pencahayaan apapun kecuali cahaya temaram dari lampu dinding yang terpasang di dapur. Tidak heran, jika kemudian lelaki itu tersentak kaget ketika menyadari ada sosok yang muncul dan menghampirinya dari ruang tengah.

“Rin kau mengagetkanku!” protes lelaki itu pada si gadis. Tapi Rin tidak berkata apa-apa, hanya terus melangkah mendekat padanya sebelum kemudian memeluk tubuhnya dengan erat.

“Kau kenapa?” Suara lelaki itu seketika didominasi nada kecemasan. Tidak biasanya Rin berperilaku demikian.

“I love you, Hyuk-ah.” Jika bukan karena kondisi apartemen yang senyap, mungkin apa yang barusan terucap dari bibir Rin akan luput dari pendengarannya. Ada degup kecil yang terasa di rongga dadanya ketika gadis itu berkata demikian. Ini bukan pertama kalinya ia mendengar pernyataan serupa dari bibir Rin, tetapi entah kenapa, ia merasa ada yang berbeda kali ini.

“Hei, ada denganmu, Rin? Ini tidak biasanya, kau tahu.” Lelaki itu mencoba mengendurkan lingkaran lengan Rin di pinggangnya agar ia dapat mengamati wajah gadis itu. Tapi Rin menolak dan justru memeluknya kian erat.

“Aku menontonmu di Strong Heart.”

“Ah…” Sekarang lelaki itu mengerti. “Lalu?” tanyanya. Kali ini ada senyum geli yang tersungging di bibir lelaki itu.

“Aku hanya ingin kau tahu, kau memang bukan lelaki yang tertampan di dunia, tetapi untukku kau sempurna. Dan aku….mencintaimu.”

“Ck, inilah mengapa aku selalu melarangmu untuk melihat acaraku di televisi. Kau selalu menganggap segala sesuatunya dengan terlalu serius.” Gerutu lelaki itu lagi. Ia mencoba untuk terlihat kesal, namun senyum lebar di wajahnya berkata sebaliknya. Rin terlihat begitu manis bila mulai bersikap begini dan ia mencoba-coba mengingat-ingat barangkali inilah mengapa ia dulu jatuh cinta begitu dalam pada gadis ini. “Dan bukankah aku sudah mengatakannya padamu berkali-kali bahwa sebanyak apapun kau mencintaku, maka aku pasti mencintaimu lebih banyak dari itu.”

Pelukan yang semakin dan semakin erat adalah respon yang diberikan Rin. Tidak ada yang salah, Lee Hyukjae adalah yang paling sempurna untuknya dan Rin tidak menginginkan yang lainnya.

Enough said.

fin-

p.s. No offense. Aku hanya menulis ini berdasarkan apa yang diceritakan Eunhyuk di Strong Heart dengan merubah beberapa struktur kalimat yang diucapkan, tanpa merubah esensinya. Eunhyuk adalah salah satu member favoritku di SJ, afterall. So yeah~ /peluk hyuk/ XD

Dan aku mengharapkan yang membaca tulisanku bisa meninggalkan sedikit responnya. Aku nggak tahu apa ini perasaanku aja atau gimana, aku ngerasa belakangan pembaca Saladbowl nggak begitu responsif lagi dengan tulisan-tulisanku. Bahkan ada yang berkali-kali salah mengenaliku sbg kakak author Saladbowl yang lain. O.O LOL~ Poor me! /peluk eunhyuk lagi/

-

In attempt to accomplish Prompts’ Challenge. Prompt A-13 : Perfection, accomplished.